Pemuda Terpaksa Meningg4lkan Jenaz4h Ayah, Demi Mengikuti Ujian Pengambilan P0lis

Baca Dan Faham Kan Kisah Ini,Jangan Buat Keputusan Melulu.

Ambil Yang Jernih,Buang Yang Keruh.

Seorang pemuda asal Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, belakangan ini menjadi sorotan publik lantaran terpaksa meninggalkan jenazah sang ayah demi mengikuti tes anggota polisi.

Cerita itu pertama kali dibagikan oleh akun Facebook LelyMozz, yang memperlihatkan seorang pemuda mengenakan kaos hitam dan celana jins hitam sedang memakai sepatu untuk pergi.

Sementara itu, di belakang pemuda itu tampak pula jenazah sang ayah yang dibaringkan dengan ditutupi beberapa kain. Berdasarkan keterangan pada unggahan tersebut, diketahui bahwa pemuda itu terpaksa pergi tanpa mengikuti prosesi pemakaman sang ayah, dikarenakan harus melanjutkan cita-citanya.

“Anak lajang ini harus pergi meninggalkan mayat bpk nya yg masih terbaring kaku di rumahnya. Karena dia harus melanjutkan cita citanya di kepolisian,” tulis keterangan pada unggahan tersebut, seperti dikutip Indozone.

Diketahui, sang ayah meningg4l dunia di hari yang sama dengan jadual pemuda itu mengikuti tes. Meskipun sedih ditinggal sang ayah, pemuda itu tetap pergi untuk mengikuti tes anggota polisi itu yang juga sebagai permintaan terakhir sang ayah.

“Hari ini tes dan pada pagi itu juga bapaknya meninggal dunia. Dia sedih, namun dia harus mewujudkan impian dan perintah bapaknya terakhir,” tulis keterangan unggahan tersebut.

Unggahan tersebut pun viral di media sosial, dan menuai beragam komentar dari para netizen yang ikut terharu dengan kondisi yang dialami pemuda tersebut.

Namun, kisah tular itu mengandungi maklumat tidak benar apabila Todu Silaban didakwa meninggalkan jen4zah bapanya bagi menduduki ujian pengambilan anggota polis.

Sepupu Todu, Guntur Tinambunan tampil menjelaskan perkara sebenar dan menuntut hantaran yang dimuat naik dalam Facebook oleh seorang wanita dipadamkan.

Disebabkan Guntur tinggal di Tangerang, dia hanya mendapat maklumat kematian itu menerusi kumpulan WhatsApp ahli keluarga.

“Disebabkan saya tinggal jauh di Tangerang, saya hanya mendapat maklumat itu menerusi WhatsApp mengenai kem4tian pak cik saya,” jelasnya.
LihatTutupKomentar